tampak depan Warung Mbakyuk (dok pribadi) |
Serius, tanpa bermaksud lebay lho. Saya termasuk penyuka ayam bakar sejak kecil. Ketika ayah saya memiliki rezeki lebih, seringkali saya-- yang waktu itu masih SD-- diajak menikmati ayam bakar di Depot Sempurna, Pasongsongan, Sumenep. Kelezatannya terngiang-ngiang hingga saya besar. Bisa jadi bukan hanya karena racikan ayam bakarnya, tapi juga kebahagiaan yang saya rasakan bisa makan malam dengan ayah yang saya banggakan.
Mungkin seperti itu pula yang terjadi saat saya mampir ke Warung Mbakyuk. Saya tak sendiri, ada istri yang menemani. Sudah lama memang saya "ngidam" mencicipi ayam bakar tuntang di warung milik salah satu pembesar FLP Jember ini. Bahkan sejak pertama kali woro-woronya digencarkan di media sosial beberapa bulan lalu. Saya kebelet sekaligus tertantang untuk membuktikan kelezatannya.
Kurang lebih tiga kali ke Jember, gak pernah keturutan. Karena tiap kali ke sana memang selalu karena ada urusan. Entah karena menyambangi FLP Jember (dengan durasi waktu yang begitu mefet) atau yang terakhir karena sedang ada keperluan wawancara untuk proyek buku. Nah, ketika tanggal 29-30 Juli lalu ke sana bersama istri, Alhamdulillah memang dalam rangka jalan-jalan. Yah, bisa juga dibilang bulan madu. Sekalian mengantar motor milik adik yang saat ini kuliah di sana.
Kami mengunjungi Warung Mbakyuk sekitar pukul 9.30, di pagi yang cerah dan segar. Lokasinya di dekat bundaran Jalan Jawa depannya kantor Dinas Pendapat Daerah Jember. Yah, pokoknya di situlah. Nanti silakan pakai google map biar gak tersesat.
Di situ ada banner bertuliskan "Warung MbakYuk: Pecel Madiun & Ayam Tuntang". Saya langsung memesan seporsi ayam bakar tuntang, dengan nasi juga tentunya. Sementara istri mencoba menu kombinasi yaitu ayam bakar tuntang tanpa lalapan plus pecel madiun.
Warung Mabkyuk (dok pribadi) |
Ternyata tak butuh waktu lama menunggu, menu yang kami pesan sudah tersaji di depan meja. Melihatnya saja sudah terbayang kelezatannya ditambah kondisi perut yang keroncongan, membuat kami hampir khilaf, hampir lupa memfotonya terlebih dahulu. Hehehe.
ayam bakar tuntang (dok pribadi) |
ayam bakar tuntang plus pecel madiun (dok pribadi) |
Saya mulai suapan pertama. Dan, Masya Allah, rasanya maknyus! benar-benar nikmat. Saya sangat suka bumbunya, mengingatkan saya pada ayam bakar Depot Sempurna. Di Sidoarjo saya sudah mencoba berbagai ayam bakar, tapi tak selesat ayam bakar tuntang Warung Mbakyuk ini. Jauh. Jauh sekali perbandingannya.
Dan tahukah para hadirin pembaca sekalian berapa harga seporsi ayam bakar tuntang plus nasi ini? nasi yang hampir-hampir membuat saya kewalahan karena kebanyakan. Untunglah ada istri yang dengan sukarela mau membantu. Harganya hanya 13.000 rupiah saja saudara-saudara. Dijamin sangat aman untuk kantong mahasiswa. Untuk menu kombinasi milik istri hanya 15.000 saja. Bener-bener kebangetan nih murahnya.
Tidak hanya puas dan kenyang, rasa lezatnya pun terus nyantol di lidah. Jika kembali ke Jember, insya Allah saya akan mencobanya lagi. Eh, bukan mencoba tapi menikmatinya lagi.
Bagi mahasiswa yang tinggal di seputar kampus apalagi indekos di seputar Jalan Jawa Jember, saya sangat merekomendasikan Warung Mbakyuk ini. Gak perlu ragu, ajak teman yang banyak, siapa tahu dapat diskon. Ohya, dengar-dengar, warung ini juga menggratiskan teh hangat setiap pagi buat semua pembeli. Wah, tentu asyik dong buat tempat sarapan bareng.
http://ift.tt/2v9BenU
from Rafif Amir http://ift.tt/2wjWUw2
via Obat Penumbuh Rambut