Mana Yang Lebih Bahaya: Gula Atau Garam?

Agustus 24, 2017

Kamu pasti sudah mendengar bahwa segala sesuatunya harus dilakukan dengan seimbang dan hati-hati. Akan tetapi, ketika berbicara tentang gula dan garam, banyak yang tidak bisa mengendalikan diri. Keduanya memang sama-sama memiliki peran yang sangat penting untuk tubuh: otak butuh gula untuk energi, otot butuh garam untuk kontraksi, dan lain-lain. Namun, gula dan garam sama-sama memiliki dampak terhadap kesehatan yang harus kita perhitungkan. Mengkonsumsinya secara kebanyakan bisa membuat bahaya  penyakit menyerang kita.

Akan tetapi, manakah yang lebih berbahaya: gula atau garam?

Gula

Gula yang ditemukan secara alamiah, seperti pada jus buah dan susu murni, bukanlah yang akan menimbulkan masalah bagi kesehatanmu, karena memiliki berbagai zat gizi, seperti vitamin, mineral, protein, dan polifenol. Naun, minuman terproses bergula seperti soda dan teh manis, memberikan gula dan kalori tetapi hanya sedikit nutrisi. Begitu pula dengan banyak makanan dan minuman terproses lain. Karena itu, tak heran jika makanan dan minuman bergula ini jika dikonsumsi secara berlebihan bisa menimbulkan bahaya obesitas dan kekurangan gizi di saat yang saa. Tak peduli label apa pun yang disematkan pada gula, seperti gula putih, sirup jagung berfruktosa tinggi, gula tebu, atau brown sugar, memiliki dampak meningkatkan gula darah, sehingga memroduksi insulin.

Jika kamu mengkonsumsi gula secara berlebih, penyimpanan lemakmu menjadi begitu menumpuk. Akibatnya, tubuhmu terpaksa meningkatkan produksi insulin, yang membuat tubuhmu menyimpan banyak lemak pula. Secara berkepanjangan, bahaya resiko diabetes tipe 2 akan meningkat.

Garam

Tubuh manusia butuh garam untuk mengatur cairan dan membawa muatan-matan elektrik di antara sel-sel. Namun, efek garam terhadap tubuh masih banyak diperdebatkan. Untuk kebanyakan orang yang sehat, garam dalam jumlah yang sedang mudah diproses dan sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi, jumlah yang terlalu banyak dari garam bisa berkontribusi kepada masalah kesehatan pada jangka panjang.

Dulu, banyak ahli yang percaya bahwa sodium menyebabkan penyerapan cairan pada tubuh, juga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah sehingga menyebabkan penyakit darah tinggi. Darah tinggi yang tidak dikendalikan bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan strok, juga masalah ginjal dan penglihatan. Namun, akhir-akhir ini, kaitan antara garam dan penyakit darah tinggi semakin diragukan. Para ilmuwan pun masih belum yakin apa sebenarnya kaitannya. Kemungkinan, ini dikarenakan sebagian orang, seperti yang berusia di atas 50 tahun dan telah punya darah tinggi, lebih sensitif terhadap garam.

Jadi, Mana Yang Lebih Bahaya?

Kesimpulannya, baik gula ataupun garam, tidak benar-benar berbahaya selama dikonsumsi dalam jumlah yang sedang.  Garam sebenarnya sangat penting untuk tubuh agar bisa berfungsi dengan baik, akan tetapi, tidak demikain dengan garam. Bahkan, gula bisa meningkatkan dampak buruk garam. Sehingga, jauh lebih penting untuk mengurangi konsumsi gula karena bahaya ini.

The post Mana Yang Lebih Bahaya: Gula Atau Garam? appeared first on Tampil Cantik.



from Tampil Cantik http://ift.tt/2irDUcd
via Obat Perontok Bulu
Previous
Next Post »